Akuisisi merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengembangkan suatu usaha atau mempercepat pertumbuhan suatu perusahaan.
Alasan yang sering dikemukakan ketika suatu perusahaan melakukan merger adalah karena dengan akuisisi, suatu perusahaan mampu mencapai pertumbuhan yang lebih cepat daripada harus membangun unit bisnis sendiri. Di bawah ini akan dibahas apa itu akuisisi, jenis, dan tujuannya.
Apa Itu Akuisisi ?
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan akuisisi adalah perpindahan kepemilikan suatu perusahaan atau aset (dalam industri perbankan terjadi ketika pembelian saham di atas 50 persen).
Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), akuisisi adalah kombinasi bisnis di mana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi, memperoleh kendali atas bersih dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan menyediakan aset tertentu, mengakui suatu kewajiban, memperoleh atau menerbitkan saham.
Akuisisi biasanya dilakukan dengan membeli lebih dari 50 persen saham suatu perusahaan. Dengan demikian, perusahaan pengakuisisi dapat mengambil keputusan mengenai pengelolaan aset di perusahaan yang diakui tanpa perlu persetujuan dari pemegang saham.
Jenis-Jenis Akuisisi
Ada beberapa jenis akuisisi yang dibagi berdasarkan hal-hal tertentu, berikut penjelasannya.
Berdasarkan Bentuk Dasar atau Objek Akuisisi
Ada tiga prosedur dasar yang tepat bagi suatu perusahaan untuk mengambil alih perusahaan lain, yaitu :
1. Penggabungan (Merger) atau Konsolidasi
Merger sering digunakan untuk menunjukkan penggabungan istilah perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung.
Sedangkan konsolidasi menunjukkan penggabungan dua atau lebih perusahaan, dan dari perusahaan yang bergabung dengan perusahaan itu menghilang, kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan.
2. Akuisisi Saham
Cara kedua untuk mengambil alih perusahaan lain adalah dengan membeli saham perusahaan itu, baik dibeli secara tunai, atau menggantinya dengan surat berharga lain (saham atau obligasi).
3. Akuisisi Aset
Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan membeli aset perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan memiliki kepemilikan saham, yang dapat terjadi jika terjadi akuisisi saham. Akuisisi aset dilakukan dengan mengalihkan hak kepemilikan atas aset yang dibeli.
Berdasarkan Hubungannya dengan Jenis Usaha
1. Akuisisi Horizontal
Akuisisi horizontal adalah akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan sasaran yang memiliki bidang usaha yang sama, sehingga menjadi pesaing bisnis, baik pesaing yang menghasilkan produk yang sama dengan wilayah pemasaran yang sama. Tujuannya adalah untuk memperluas pangsa pasar atau menjatuhkan kompetitor.
2. Akuisisi Vertikal
Akuisisi vertikal adalah akuisisi yang dilakukan antara perusahaan dengan perusahaan yang masih dalam satu rantai produksi, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang produksi dari hulu hingga hilir. Tujuan awalnya adalah untuk mendapatkan ketersediaan pasokan dan penjualan barang.
3. Akuisisi Konglomerat
Akuisisi konglomerat adalah akuisisi perusahaan yang tidak terkait dengan perusahaan lain baik secara horizontal maupun vertikal. Tujuan dari akuisisi ini adalah agar perusahaan yang diakuisisi dapat mendukung perusahaan yang diakuisisi secara keseluruhan dan untuk memperkuat kondisi portofolio grup perusahaan.
Dari segi akuntansi, jika dua atau lebih badan usaha secara bersama-sama atau digabungkan dengan tujuan untuk melanjutkan usaha sebelumnya, hal ini dapat dikatakan sebagai bentuk akuisisi.
Akibat dari penggabungan tersebut, maka prosedur pencatatan akuntansi terdiri dari dua macam metode, yaitu metode pembelian (by purchase) dan metode penyatuan kepentingan (by pooling of interest).
Tujuan Akuisisi
Ada berbagai alasan mengapa suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan lain.
Beberapa di antaranya adalah mencari peluang bisnis yang lebih luas, pangsa yang lebih besar, meningkatkan sinergi, mengurangi biaya produksi, atau lainnya.
Berikut ini adalah tujuan dari akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan :
- Meningkatkan tingkat pertumbuhan lebih cepat dalam bisnis saat ini daripada melakukan pertumbuhan secara internal
- Mengurangi persaingan dengan persaingan dengan beberapa bisnis untuk menggabungkan kekuatan pasar dan persaingan
- Memasuki pasar penjualan dan pemasaran baru yang tidak dapat ditembus
-
Memberikan keterampilan manajerial, yaitu adanya bantuan manajerial dalam mengelola aset usaha
Keuntungan dan Kelemahan Akuisisi
Beberapa keuntungan dari sistem akuisisi :
- Ada kontrol besar atas saham dan aset perusahaan yang diakuisisi
- Tidak perlu mengurus banyak hal, terutama yang berkaitan dengan badan hukum
- Mempertahankan perusahaan yang sudah ada sebelumnya dengan mengambil alih perusahaan pesaing
Beberapa kelemahan dari sistem akuisisi :
- Mengeluarkan biaya tinggi dalam proses legalitas
- Akuisisi bisa gagal jika banyak pemegang saham minoritas tidak setuju
- Perlu adanya pengawasan dan sistem yang baik agar perusahaan yang diakuisisi sejalan dengan visi dan misi perusahaan yang diakuisisi
Kesimpulan
Melakukan akuisisi terhadap suatu perusahaan bisa membawa dampak positif dan negatif, hal ini bergantung pada kondisi perusahaan terkait. Dengan melakukannya pada saat yang tepat, maka kondisi perusahaan Anda juga bisa semakin membaik.