insentif adalah

Semua Pekerja Pengen Banget Dapet Ini Dari Atasan !! Simak Lengkapnya Disini !

Sebagian pekerja atau karyawan pasti sudah mengetahui pengertian insentif. Pada dasarnya, insentif adalah bonus yang diberikan kepada karyawan suatu perusahaan ketika berhasil mencapai target tertentu atau melakukan dedikasi yang tinggi.

Namun pemberian insentif ini harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang karena harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan dan harus dilakukan atas keinginan perusahaan.

Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita bahas lebih mendalam tentang apa itu insentif, jenis, dan tujuannya bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.

Insentif Adalah

Seperti yang telah kita bahas secara singkat, insentif adalah bonus atau kompensasi yang diberikan oleh manajemen perusahaan kepada karyawannya.

Pemberian insentif tersebut di luar gaji pokok yang merupakan hak yang harus diperoleh karyawan. Dari adanya pemberian insentif ini diharapkan karyawan dapat bekerja lebih maksimal karena merasa hasil jerih payahnya akan lebih dihargai. Dengan semangat dan motivasi karyawan dalam bekerja, perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan lain yang sangat besar.

Yang paling jelas adalah produktivitas perusahaan akan lebih baik dan tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan. Untuk itu, jangan menganggap manfaat insentif hanya bisa dirasakan oleh karyawan.

Pemberian gaji atau insentif juga harus dibedakan, karena meskipun dalam bentuk imbalan atau service mark, keduanya jelas memiliki fungsi dan peran yang berbeda.

Gaji merupakan hak dasar karyawan yang sudah bekerja di suatu perusahaan. Sedangkan insentif lebih ke arah motivasi atau stimulus bagi karyawan untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.

Besarannya tidak tetap dan dihitung berdasarkan harga dan upah pokok karyawan. Pemberian ini juga hanya dilakukan pada satu waktu dan dapat dicairkan di luar jadwal gaji.

Tujuan Insentif

Para ahli telah mendapatkan fakta bahwa menawarkan insentif ini memiliki banyak tujuan dan sasaran yang dapat dicapai oleh karyawan dan perusahaan.

Tujuan terpenting dari pemberian insentif ini adalah meningkatkan produktivitas karyawan atau tim dalam suatu perusahaan.

Manfaat Insentif

Dengan tujuan seperti diatas, karyawan dan perusahaan akan dapat merasakan manfaat yang saling menguntungkan. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Manfaat Insentif Bagi Perusahaan

Seperti yang sedikit kita bahas di atas, insentif dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan karyawan. Dengan memberikan insentif kepada karyawan, mereka juga bisa mendapatkan manfaat berupa produktivitas dan kemampuan karyawan untuk berkembang lebih pesat.

Karyawan Akan Bekerja Lebih Keras

Ketika perusahaan secara rutin memberikan insentif kepada karyawan yang memiliki kinerja terbaik, pekerja lain juga akan berlomba-lomba meningkatkan kinerjanya. Hal ini tentunya akan membuat karyawan bekerja lebih keras, lebih semangat dan langsung lebih cepat.

Karyawan Akan Lebih Disiplin

Ketika karyawan memiliki etos kerja yang baik, persaingan untuk mendapatkan insentif adalah untuk meningkatkan kinerja yang lebih disiplin dan kreatif. Dengan demikian, perusahaan akan memiliki sumber daya manusia yang kompetitif dan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan secara signifikan.

2. Manfaat Insentif Bagi Karyawan

Motivasi

Manfaat yang jelas akan dirasakan oleh karyawan karena mendapatkan keuntungan dari pendapatan perusahaan.

Namun, pemberian insentif juga tidak terbatas pada sektor keuangan. Dalam etos kerja, insentif juga memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dalam memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

Tanda Balas Jasa

Manfaat lain yang akan dirasakan karyawan adalah prestasi dan usaha yang dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.

Insentif juga merupakan bukti balas jasa atas kerja keras yang dilakukan karyawan dalam bentuk bonus tertentu. Dengan demikian, karyawan juga akan bekerja lebih keras untuk perusahaan dan meningkatkan kemampuannya untuk mendapatkan insentif tersebut.

Jadi, insentif tidak hanya akan mendorong motivasi atau dorongan agar karyawan dapat bekerja lebih giat. Namun, insentif juga akan membantu perusahaan untuk meningkatkan karyawannya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan dengan lebih cepat dan tepat.

Jenis Insentif Yang Paling Umum

Berdasarkan jenisnya, insentif dibedakan menjadi dua jenis, yaitu insentif finansial dan insentif non-finansial. Simak penjelasan berikut.

Insentif Finansial

Dalam hal ini, insentif finansial diberikan dalam bentuk finansial yang diberikan di luar gaji pokok yang diterima karyawan.

Selain itu, insentif macam ini juga diberikan berdasarkan keuntungan perusahaan dan melalui berbagai hal yang menyangkut tingkat kesejahteraan karyawan, seperti kesehatan, rekreasi, jaminan hari tua, dll.

Insentif Non-Finansial

Seperti namanya, insentif non-finansial ini diberikan dalam bentuk selain uang, seperti promosi, lingkungan kerja yang lebih positif, dan hubungan yang lebih baik dengan atasan.

Selain itu, ada insentif lain yang secara tidak langsung dirasakan oleh karyawan. Jenis insentif ini disebut insentif sosial, di mana hubungan dengan rekan kerja akan meningkat lebih baik.

Jadi, insentif tidak selalu harus dalam bentuk uang kepada karyawan, tetapi bisa juga dalam bentuk lain.

Berdasarkan proses pemberian, insentif juga dapat diberikan kepada individu atau tim dalam perusahaan. Sesuai dengan namanya, pemberian insentif kepada individu akan diberikan jika individu tersebut mampu menunjukkan kinerja yang baik.

Sedangkan insentif tim atau divisi hanya akan diberikan jika divisi tersebut mampu mencapai target atau melebihi target yang ditetapkan perusahaan.

Potensi Kerugian dalam Menerapkan Sistem Insentif

Selain dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan karyawan, ternyata pemberian insentif juga menimbulkan kerugian jika dilakukan secara tidak benar. Hal ini tentu saja akan menciptakan lingkungan kerja dan bisnis untuk mencapai tujuannya tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Potensi kerugian dari penerapan insentif adalah standar kompensasi yang akan diukur dan menimbulkan rasa ketidakadilan bagi karyawan. Selain itu, pemberian insentif juga cenderung tidak berjalan maksimal karena faktor internal dan eksternal dari perusahaan, seperti kerusakan mesin produksi, atau permintaan pasar yang menurun.

Bagi perusahaan yang tidak memiliki pengalaman dalam sistem insentif, umumnya para pekerja akan menentang sistem insentif. Hal ini disebabkan adanya potensi perubahan standar dan insentif.

Karena insentif ini lebih fokus pada produktivitas atau hasil jangka pendek, perusahaan yang menerapkan sistem insentif umumnya akan mencapai kualitas, dan dengan tujuan jangka panjang. Untuk itu apabila tidak dilakukan dengan baik dan dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, sistem waktu tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Bagaimana Cara Memberikan Insentif Secara Efektif ?

Agar perusahaan dapat mengurangi potensi kerugian akibat pemberian insentif, ada beberapa indikator yang dapat dijadikan parameter perusahaan dalam memberikan insentif, yaitu sebagai berikut.

  • Kinerja atau Prestasi Karyawan. Parameter pertama dan terpenting dalam pemberian insentif adalah harus didasarkan pada kinerja atau prestasi yang mampu dicapai oleh karyawan.
  • Efisiensi Kerja. Kemudian efisiensi pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan akan menjadi tanggung jawab mereka, apakah pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat atau tidak.
  • Posisi atau Senioritas. Nominal insentif juga harus dihitung berdasarkan senioritas atau masa kerja karyawan di perusahaan. Kebutuhan dan keperluan karyawan dalam meningkatkan kualitas hidupnya juga dapat dijadikan parameter lain bagi perusahaan untuk memberikan insentif.
  • Keadilan dan Kelayakan. Selain itu, perusahaan juga harus menyesuaikan secara tepat dan sesuai dengan kriteria. Jika hal ini diabaikan, maka pemberian hadiah tersebut justru akan memberikan kerugian bagi perusahaan

Kesimpulan

Seperti yang telah kita bahas di atas, menghadirkan sistem insentif ini dapat memberikan manfaat baik bagi karyawan maupun perusahaan. Namun jika tidak dilakukan dengan hati-hati, perusahaan dan karyawan justru akan mendapatkan kerugian yang sangat fatal.

Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan sistem insentif, terutama jika insentif yang akan diberikan adalah insentif finansial. Karena ada beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, salah satunya harus dilakukan dengan mengelola karyawan dalam menghasilkan keuntungan dan kondisi keuangan saat itu.

Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
WeCreativez WhatsApp Support
Customer Success
Fildy Consultant
Online
WeCreativez WhatsApp Support
Customer Success
Fildy Consultant
Online
Scroll to Top