Dalam dunia bisnis, partnership adalah istilah yang mungkin paling familiar bahkan bagi orang awam, karena begitu sering digunakan.
Namun, tahukah Anda cara kerjanya dan apa saja jenis partnership yang berbeda ?
Tenang aja, Fildy Consultant akan membahas apa itu partnership sampai tuntas. Baca sampai habis, ya !
Partnership Adalah
Partnership adalah sebuah kolaborasi antara dua atau lebih pihak untuk mengorganisir dan menjalankan bisnis, lalu hasilnya dibagi bersama.
Terdapat beberapa jenis partnership. Secara khusus, dalam bisnis dengan jenis partnership, semua pihak membagi kewajiban dan keuntungannya secara merata. Namun bisa jadi, salah satu pihak menjadi mitra yang memiliki kewajiban terbatas. Selain itu, ada juga yang dinamakan “Silent Partner”, yaitu pihak yang tidak terlibat dalam pengerjaan bisnis sehari-hari.
Jenis Partnership
Seperti yang telah disebutkan tadi, terdapat beberapa jenis partnership. Berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenisnya.
1. General Partnership
General Partnership adalah jenis yang paling umum digunakan dalam bisnis. Partnership jenis ini tidak mewajibkan Anda untuk memiliki badan hukum yang terdaftar. Anda sudah bisa langsung menjalin kerjasama setelah menandatangani perjanjian kerjasama.
Kepemilikan dan pembagian keuntungan bisa dikonfigurasikan berdasarkan kesepakatan dari pihak terkait. Masing-masing mitra memiliki haknya dalam keterikatan mereka pada perjanjian tersebut. Mereka juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab sendiri dalam perjanjian tersebut.
2. Limited Partnership
Limited Partnership adalah jenis kerjasama yang bersifat formal dan telah disahkan oleh negara. Partnership jenis ini membutuhkan sekurang-kurangnya satu sekutu umum yang bertanggung jawab mengelola bisnis dan memiliki satu atau lebih sekutu yang membantu pendanaan, tapi tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha.
3. Limited Liability Partnership
Limited Liability Partnership (Kemitraan Tanggung Jawab Terbatas) memiliki karakteristik mirip seperti General Partnership. Jadi, setiap pihak akan terlibat secara aktif dalam bisnis. Namun perlu diingat bahwa setiap pihak memiliki tanggung jawab masing-masing.
Setiap pihak yang menjalankan tanggung jawabnya dapat bertanggung jawab atas kewajiban hukum dan hutang yang ditimbulkan dari kerjasama tersebut. Namun, masing-masing pihak tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh pihak lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Partnership
Partnership bisa menjadi salah satu jalan untuk Anda untuk bisa mengembangkan bisnis. Mari kita pelajari kelebihan dan kekurangan strategi ini secara lengkap.
Kelebihan
1. Menjawab pertanyaan Anda mengenai tenaga profesional dan pengetahuan
Menjalin kerjasama dengan pihak lain bisa memberi Anda akses pada berbagai tenaga ahli dalam rangka memperluas ranah bisnis. Partner yang baik juga akan membawa pengetahuan dan pengalaman yang mungkin belum Anda miliki sebelumnya.
Misalnya saja, Anda memiliki ide dan konsep-konsep hebat tentang sebuah bisnis, tapi Anda kurang baik dalam menjual ide-ide tersebut. Pada titik itulah partner Anda dengan keterampilan dan kecerdasannya bisa masuk dan membantu Anda.
2. Modal yang lebih besar
Calon partner Anda bisa membawa suntikan dana yang bisa mendukung bisnis Anda, atau mungkin saja dia memiliki koneksi yang lebih strategis dari Anda. Hal ini tentunya akan meningkatkan modal yang Anda miliki untuk mengembangkan bisnis Anda. Selain itu, partner yang baik juga dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam hal meminjam uang dalam rangka mengembangkan bisnis.
3. Menghemat biaya
Dengan memiliki partner bisnis, itu memungkinkan Anda untuk berbagi beban keuangan untuk pengeluaran yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Hal ini tentunya bisa menghasilkan penghematan yang cukup efektif jika dibandingkan bila Anda mengerjakannya sendiri.
4. Kesempatan bisnis yang lebih besar
Salah satu keuntungan yang didapat ketika Anda memiliki partner bisnis adalah berbagi tenaga. Hal ini tidak hanya membuat Anda lebih produktif, tetapi juga membuat Anda bisa mengejar peluang bisnis lainnya.
5. Memiliki keseimbangan hidup dan pekerjaan
Dengan berbagi tenaga, partner Anda akan meringankan beban Anda. Sangat mungkin bagi Anda untuk mengambil cuti saat dibutuhkan, tentunya akan lebih ringan ketika Anda mengetahui bahwa telah memiliki orang kepercayaan. Secara tidak langsung hal ini akan berpengaruh dalam kehidupan pribadi Anda.
Kekurangan
1. Kewajiban
Selain berbagi keuntungan dan aset, partnership juga mencakup pembagian kerugian bisnis apa pun, serta tanggung jawab atas hutang apa pun, bahkan jika itu ditanggung oleh partner lainnya. Ini dapat membebani keuangan dan aset pribadi Anda. Pada dasarnya, Anda mungkin bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat partner Anda sehubungan dengan bisnis. Dalam melihat keuntungan dan kerugian dari partnership, ini mungkin salah satu isu utama untuk dipertimbangkan.
2. Hilangnya hak penuh untuk mengatur bisnis
Anda mungkin telah menikmati kendali penuh selama mengatur bisnis selama ini, tetapi dalam partnership mungkin hal itu akan lenyap. Anda sekarang akan berbagi kendali dengan partner dan keputusan penting akan dibuat bersama.
3. Komplikasi penjualan di masa mendatang
Ketika keadaan berubah di masa depan, Anda atau partner Anda mungkin ingin menjual bisnis tersebut. Ini bisa menimbulkan kesulitan jika salah satu partner tidak tertarik untuk menjual.
4. Kurangnya Stabilitas
Saat menyeimbangkan keuntungan dan kerugian partnership, Anda juga perlu mempertimbangkan apakah Anda dapat menangani ketidakpastian tersebut. Bahkan jika Anda memiliki strategi keluar yang solid dalam perjanjian kerjasama Anda, perubahan yang dipicu oleh situasi partner dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam bisnis.
Cara Kerja Partnership
Dalam arti luas, partnership dapat berupa usaha apa pun yang dilakukan bersama oleh banyak pihak. Pihak-pihak tersebut dapat berupa pemerintah, perusahaan nirlaba, bisnis, atau individu swasta. Tujuannya juga bisa sangat bervariasi.
Dalam arti sempit usaha mencari laba yang dilakukan oleh dua atau lebih individu, ada tiga kategori utama partnership seperti yang telah dijelaskan diatas.
Dalam General Partnership, semua pihak berbagi tanggung jawab hukum dan keuangan secara setara. Individu secara pribadi bertanggung jawab atas hutang yang diambil oleh kemitraan. Keuntungan juga dibagi rata. Kekhususan bagi hasil hampir pasti akan dituangkan secara tertulis dalam perjanjian kemitraan.
Dalam Limited Liability Partnership, terdapat pembatasan tanggung jawab pribadi partner sehingga, misalnya, jika salah satu mitra dituntut karena malpraktik, aset mitra lain tidak berisiko. Beberapa firma hukum dan akuntansi membuat perbedaan lebih lanjut antara partner ekuitas dan partner yang digaji. Yang terakhir ini lebih senior daripada rekanan tetapi tidak memiliki saham kepemilikan. Mereka umumnya dibayar bonus berdasarkan keuntungan perusahaan.
Sementara, dalam Limited Partnership, setidaknya satu partner harus menjadi partner umum, dengan tanggung jawab pribadi penuh atas hutang kemitraan. Setidaknya satu lainnya adalah silent partner yang kewajibannya terbatas pada jumlah yang diinvestasikan. Silent Partner ini umumnya tidak berpartisipasi dalam manajemen atau operasi sehari-hari dari kemitraan.
Kesimpulan
Partnership merupakan “jalan ninja” untuk Anda yang memiliki keterbatasan dalam berbagai aspek bisnis, seperti misalnya tenaga profesional maupun pengetahuan. Sekian artikel kali ini, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda.